RUMAH, tempat di mana orang tuamu membesarkanmu, di situlah tempat paling nyaman untuk tinggal..
I actually feel it.
"Although I can get all of my freedom in the other place,
no one can be like home."
Aku punya orang tua yang luar biasa yang pasti sangat sangat tulus menyayangiku walaupun seringkali mereka tak mampu menunjukkannya kepadaku.
Yaa, aku hanya perlu pahami, bahwa bukanlah pribadi orangtuaku untuk bisa menjadi pribadi yang 'romantis' seperti mauku :)
Di balik diam mereka, aku bisa merasakan bertumpuk-tumpuk kasih sayang yang sangat dalam.
Dan aku juga sangat menyayangi mereka.
Aku juga punya dua orang adik.
Satu adik laki-laki dan satu adik perempuan.
Terkadang mereka menjengkelkanku dan aku terkadang marah dan sangat marah.
Tapi aku juga sangat menyayangi mereka.
Dan aku yakin mereka juga demikian.
Aku punya rumah, yang sebenarnya adalah milik orang tuaku, yaa, rumah di mana aku tinggal dan dibesarkan selama ini.
Sampai aku menginjak usia dewasa (ketika itu usiaku akan 18 tahun),,
aku harus jauh dari rumah..
Tiba saat di mana aku harus mengejar yang bernama sukses, belajar mandiri, jauh dari orang tua juga kedua adikku.
Awalnya terasa menarik,,
merasa seolah sangat punya kebebasan baru ketika jauh dari orang tua.
Tapi ternyata, bukan hal yang cukup mudah bagiku.
Aku selalu merindukan kebersamaan kami.
Rumah kami tak besar tak kecil.
Tapi sangat nyaman dan indah untuk kami tempati bersama.
:)
Kamarku adalah ruang favoritku.
Dan,,
aku kini yang adalah seorang mahasiswa,,
salahkah bila menginginkan tinggal di rumah bersama orang tuaku yang tak 'romantis' dan adik-adikku yang menjengkelkan?
Yaa, andai saja jarak rumah orang tuaku tak sejauh ini dari kampusku,,
pasti menyenangkan.
Di sebuah kota yang butuh waktu sekitar dua jam untuk menjangkau rumah orang tuaku.
Dan sekarang aku tinggal di kota itu untuk kuliah.
Menyenangkan di sana.
Tinggal bersama seorang sepupu yang bersahabat dan seorang abang yang baik hati :)
Aku punya teman-teman yang baru.
Ku temukan juga banyak hal di sana.
Aku semakin tahu bahwa sulit untuk bertahan hidup di sebuah kota.
Aku semakin tahu bahwa ada banyak orang yang bersahabat dan baik hatinya tapi juga banyak yang picik dan sangat egois.
Tapi yang semakin aku tahu juga adalah,,
bahwa tak ada tempat yang paling nyaman selain rumah sendiri, tempat selama ini 'mamak dan bapak-ku' membesarkanku.
Aku merindukan saat di mana aku sedang tak patuh, dan orang tuaku memarahiku, menasehatiku.
Aku merindukan masakan mamak-ku yang sangat enak.
Aku merindukan cara bapak-ku tertawa lucu.
Aku merindukan mereka memanggilku "nak-ku"
Aku merindukan adik-adikku yang terkadang menjengkelkan.
Aku merindukan saat berbagi juga bertengkar bersama mereka.
Aku merindukan mereka memanggilku "Kak Pi"
Aku merindukan ruang favoritku, kamar tidurku yang dilangit-langitnya ku tempeli potongan-potongan kecil serupa bintang.
Sementara, di empat sisi dindingnya penuh dengan tempelan lain (poster Papa JC, Albert Einstein yang menjulurkan lidahnya, Mickey Mouse, gambar Karikatur dan Stilasi hasil karyaku, kumpulan foto-fotoku bersama kawan-kawan, dsb)
Aku merindukan semua itu.
Dan selalu seperti itu.
Aku kuliah dan selalu sangat berbahagia ketika libur datang.
Kenapa?
Aku bisa segera kembali dari kota itu dan pulang ke rumah orang tuaku, rumahku sendiri.
Dan tak pernah ada bosan untuk itu,,
BEGITU TAK TERGANTIKAN.
May be, you will feel the same one with me when you have to live in another place which is far enough from your family and your 'favorite room'
:)