"WE ARE ALWAYS FRIGHTENED BY OUR SELF."
Apa yang membuatmu takut?
Dunia ini dihadiahkan untukmu.
Segala isinya kaulah yang memahami, kau yang memegang kendali, tapi sepatutnya kau jaga selalu.
Manusia adalah makhluk yang berakal yang diizinkan menetap di bumi sejauh usianya mampu.
Lalu apa yang terjadi ketika kematian seolah menghampiri perlahan?
Takutkah kau?
Ketika rasanya seperti ada penyakit yang menetap dalam dirimu tapi kau tak tau itu apa.
Dia perlahan seperti menyerangmu, kau tersiksa oleh karenanya.
Bahkan tidurmu saat malam pun tak tenang, santai siangmu pun tak dinyamankan olehnya, oleh sesuatu yang ada dalam dirimu itu.
Yang kau sebut penyakit, tapi kau tak punya nama untuk penyakit itu.
Mengapa tak punya nama?
Karena tak sekali pun kau pernah menghampiri ahli medis untuk menanyakannya.
Kau hanya menerka-nerka ketika merasakannya.
Kalimat bodoh, bukan?
Yaa, sungguh demikian.
Lalu adakah alasan kenapa tak menghampiri ahli medis?
TAKUT.
Kenapa takut?
Takut kalau-kalau nantinya akan muncul diagnosa dari mereka bahwa kau mengidap sesuatu penyakit yang mengharuskanmu menjalani perawatan yang mahal.
Atau lebih buruk lagi, kau takut mendapatkan vonis terburuk dari yang bisa mereka nyatakan.
Yaa, bahwa tak ada lagi harapan hidup untukmu.
Umurmu tak lama lagi.
Kau akan mati.
Ketakutan sudah memenuhi pikiranmu.
Dan ketakutan itu mungkin saja akan membunuhmu.
Menakuti diri sendiri memanglah pekerjaan yang paling mudah dilakukan.
Mengada-ngadakan sesuatu yang sebenarnya hanya ada dalam dunia khayalmu. Lalu membiarkan jantungmu diremas-remas oleh pikiranmu sendiri.
Pada akhirnya apa?
Kau akan dibunuh oleh ketakutanmu sendiri.
Kau mempercayai hasil rancangan pikiran yang buruk atas dirimu sendiri.
Maka hasilnya adalah,,
bukan penyakit yang akan membunuhmu.
Kau bisa sembuh seandainya pun penyakit itu ada, apabila kau memutuskan menjalani sebuah pengobatan. Tapi karena ketakutanmu mencegahmu, maka yaa...
Kematian itu akan semakin mendekat kala kau membiarkan setumpuk perasaan bertemakan takut buah karya pikiran bodohmu menguasaimu.
Berhentilah menakuti diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar