Kamis, 30 Juni 2011

MEDAN UNDERCOVER edisi 4 Februari 2011 - PASANGAN LINES / LESBIAN -


MEDAN UNDERCOVER
"Di sini hitam-putihnya Medan Terungkap"



www.991mostfm.com


Medan telah berkembang menjadi kota terbesar nomor 3 di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota Medan sebagai terbesar di luar pulau Jawa, terus menggeliat menuju kota metropolitan.

Tujuan dari MEDAN UNDERCOVER sendiri, salah satu program weekly di radio 99.1 MOST FM bukanlah untuk mengintimidasi satu profesi, pekejaan, atau life style tertentu. Akan tetapi lebih kepada menginformasikan, bagaiman sesungguhnya gambaran kota Medan saat ini. Di tengah Medan yang semakin metropolitan dan hiruk-pikuk, maka kian bertambah pula tipikal individu yang bertumbuh di dalamnya.



Hubungan cinta antara perempuan dan wanita.

GUEST:
> Dara
> Mimi



*Menurut Dra Lily, MBA MH, sekretaris Kaukus Perempuan Parlemen DPRD Kota Medan yang juga Ketua Fraksi Medan Bersatu, orientasi seksual lebih besar dipengaruhi lingkungan, meskipun setiap orang memiliki gen feminin dan maskulin dalam dirinya. Sebab, pada dasarnya setiap orang terlahir dengan kapasitas yang sama untuk bisa menyukai sesama maupun lawan jenisnya. Bentuk rasa sukanya pun bervariasi. Mulai rasa suka yang netral sifatnya rasa kekaguman, sampai yang menjurus pada hubungan asmara atau didasarkan pada kebutuhan seksual alternatif.
(*Arsip Harian SUMUT POS)


Secara umum ada tiga orientasi seksual:
1.Homoseksual(suka sesama jenis)
2.Biseksual(suka kedua jenis(laki-laki dan perempuan)
3.Heteroseksual(Suka beda jenis)


LESBI atau LINES adalah salah satu bentuk homoseksual yang merupakan sebuah hubungan emosional yang melibatkan rasa cinta dan kasih sayang dari dua manusia dengan jenis kelamin sama dan dalam hal ini melibatkan kaum wanita.

Ulasan MEDAN UNDERCOVER edisi 4 Febuari 2011 - PASANGAN LINES/ LESBI -



Aristoteles berpendapat bahwa pada waktu lahir jiwa manusia tidak memiliki apa-apa, seperti sebuah meja lilin yang siap dilukis oleh pengalaman, yang tentunya berasal dari lingkungan.
LINGKUNGAN kemudian menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi sikap dan tingkah laku seseorang.

Apabila ditinjau dari segi Ilmu Komunikasi, perilaku dalam kasus pasangan lines ini, berhubungan dengan TEORI BEHAVIORISME, yakni teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia.
Dalam teori behaviorisme, yang ingin dianalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum behavioris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku individu sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia dan memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka.



Dara adalah seorang mahasiswa yang berdomisili asli di Medan sementara Mimi adalah seorang karyawan freelance di Jakata dan khusus datang ke Medan untuk menemui Mimi.
Awal perkenalan Dara dan Mimi bermula dari salah satu jejaring sosial, dan mereka berdua hanya menjalin hubungan sebagai 'ttm', akan tetapi seiring berjalannya waktu, hubungan mereka bertumbuh lebih dalam dan sudah terhitung sekitar tiga bulan sampai Februari 2011.

Dara mengatakan bahwa yang menjadi pacar pertamanya adalah seorang lelaki. Namun demikian, Dara mengakui kalau sesungguhnya sejak SD dia sudah menyukai sesama jenis tapi baru berani membukanya di saat SMA dan sama sekali dia belum pernah benar-benar jatuh cinta pada lelaki.
Sedikit berbeda dengan Mimi yang sebenarnya adalah seorang dengan orientasi biseksual, dan baru mulai berkelana di dunia lesbian pada saat kelas III SMA, di mana pada saat itu sebenarnya Mimi juga masih dalam status berpacaran dengan seorang lelaki tapi dalam kondisi LDR. Pada saat itu, ada seorang perempuan yang adalah adik kelas Mimi sendiri, secara bertahap memberikan perhatiannya kepada Mimi, seperti membawakan Mimi bekal setiap hari. Maka itulah yang kemudian meluluhkan hati Mimi dan menjadi awal dia berhubungan dengan sesama jenis.

Baik Dara dan juga Mimi yang menjadi guest dalam edisi MEDAN UNDERCOVER edisi 4 Februari 2011 adalah berstatus no label. Mereka berdua berusaha sebisa mungkin menyembunyikan kondisi mereka dari orangtua dan keluarga mereka walaupun dalam beberapa kasus, sempat beberapa kali mereka berdua hampir ketahuan oleh keluarga mereka. Namun, kalau untuk lingkungan pergaulan, pada umumnya sudah tahu ditambah lagi dengan lingkungan pergaulan mereka sendiri yang kebanyakan juga merupakan kaum homoseksual.
Faktor pergaulan inilah yang kemudian menjadi salah satu pemicu Dara dan Mimi menjadi homoseksual, seperti dijelaska oleh teori behaviorisme.

Dalam pasangan lesbian ada sebutan-sebutan tersendiri.
Buchi : sebutan untuk yang berperan sebagai laki-laki
Femme : sebutan untuk yang berperan sebagai perempuan
Andro : Sebutan untuk yang bisa berperan sebagai buchi atau juga femme tergantung pasangannya apakah buchi atau femme.
No label :Pecinta wanita, bukan buchi bukan femme




Dara hanya sekedar mengagumi kaum lelaki tapi tak pernah benar-benar mencintainya. Ada beberapa lelaki yang tetap mencoba mendekati Dara dengan niatan ingin membantu Dara lepas dari penyimpangan orientasi seksualnya, akan tetapi tetap Dara menolak dan lebih memilih menjalani hubungan dengan sesama jenis.
Demikian juga dengan Mimi yang menetapkan dirinya sebagai biseksual, ketika Mimi merasa tersakiti oleh lelaki dalam hubungan cintanya, maka dia akan lebih memilih menjalin satu hubungan cinta yang baru dengan perempuan, demikian sebaliknya. Sampai sejauh ini, Mimi merasa hubungan cintanya dengan Dara-lah yang paling cocok.
"Jujur, feel-nya baru benar-benar dapat sama si Dara ini", demikian aku Mimi sambil menoleh ke arah Dara dengan tatapan yang dalam dan disambut dengan senyum tersipu oleh Dara.



Walaupun di Indonesia sendiri pernikahan sesama jenis tidak diizinkan, akan tetapi Dara dan Mimi juga berencana ingin menikah dan mereka sudah menganggap biasa dengan omongan orang-orang dengan hubungan yang mereka jalani. "Ya udahlah, toh ini juga nggak ngerugiin mereka."
Mereka berdua juga mengakui sudah punya dua orang anak yang bernama Mimi dan Kaka. Tampak aneh dan membingungkan mungkin, tetapi dalam kasus ini, yang mereka jadikan anak adalah boneka.

Hubungan seks menjadi hal yang biasa dalam kehidupan pasangan lines/ lesbi. Dalam melakukan hubungan seks, pasangan lines biasanya ada yang menggunakan alat bantu, namun ada juga yang tidak.
"Kalau kita ngelakuinnya nggak pakai alat bantu, kalau kita take and give aja . Jadi nggak ada yang berperan jadi cowoknya dan juga nggak ada yang berperan jadi ceweknya. Tapi ada juga sih temen aku yang buchi, dia pakai alat bantu, mungkin karna dia udah nganggap dirinya cowok banget. Apalagi kan kalau buchi itu cenderung nggak mau disentuh sih, kalau femme sejati, dia juga nggak bakalan mau menyentuh, tapi cukup menerima aja", ujar Dara menjelaskan.

Menurut Dara, di Medan sendiri ada beberapa titik yang menjadi tempat nongkong para lines/ lesbi, salah satunya adalah di warkop dan kebanyakan adalah kaum buchi, dan untuk femme-nya sendiri tampak berganti-ganti.



Saat ini, di tengah negara kita yang adalah negara Timur yang juga masih kental dengan nilai budaya dan agama, komunitas homoseksual, termasuk kaum lines/ lesbian semakin berani terbuka dengan keadaan mereka dan mengharapkan ada tempat bagi mereka dan diakui keberadaannya dalam masyarakat, apalagi kalau hal tersebut dikaitkan dengan Hak Azasi Manusia.

"Inilah hidup kami, jangan diskriminasi, toh hidup kami nggak akan ganggu kalian, dan buat yang bukan lesbi, jangan pernah coba-coba, karena pasti akan terjerumus", begitu Mimi memesankan.


By: Sepfiany Evalina Ginting

Aku Bingung, Tuhan :(


Apakah arti sebuah KELUARGA bagimu?

Wikipedia menyebutkan Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

Bagiku,,
KELUARGA adalah RUMAH TERBAIK.
Tak ada tempat ternyaman untuk tinggal kecuali dalam rumah terbaik.




Hidup adalah satu proses yang tanpa henti terus dan terus dijalani.

Manusia bertambah usianya, bertambah tua sampai akhirnya nanti akan menemui ajalnya.
Mulai dari bayi, keluarga yang mengasuh kita, sampai kita beranjak ke usia selanjutnya, keluarga masih menjadi sosok pelindung yang luar biasa.
Sampai akhirnya, ada saat di mana harus berjauhan dari keluarga.


Ini sedikit kisahku.

Saat saat SMA tingkat akhir adalah saat dimana aku sangat menginginkan bisa tinggal berjauhan dari keluargaku, hidup menjadi anak kost, supaya apa? supaya bisa bebas tanpa ada yang membatasi ini itu.
Aku kuliah.
Awal yang baik ku jalani sebagai anak kost dengan hidupku yang tetap terkontrol.
Setahun berlalu.
Dua tahun berlalu.

Saat ini aku tengah menjelang memasuki tahun ketigaku sebagai mahasiswa dan sebagai anak kost.
Dan aku sudah bekerja saat ini.
Yaa, aku kuliah sambil bekerja sebagai penyiar/ announcer di salah satu radio di kota Medan.
Ini adalah kabar baik saat seseorang yang seusiaku sudah mampu bekeja dan menambah uang sakunya sendiri.
Ini adalah salah satu tempat belajar yang paling baik.
Ini adalah salah satu bagian pengalaman yang akan sangat hebat untuk diceritakan nantinya.
Ini adalah profesi yangmenakjubkan di tengah statusku sebagai mahasiswa.
Intinya, ini ANUGERAH.

Tapi di sisi lain, aku bahkan tak berani menyebutnya sebagai kabar baik,
menyatakan bahwa diriku sudah bekerja.
Aku menyukai pekerjaanku.
Aku mencintainya.
Tapi satu hal yang ku benci adalah,,
aku tak menemukan celah untuk pulang di dalamnya.
Dalam arti, salah satu hal yang tersulit dari bekerja di media adalah, tak mengenal hari libur. Dengan demikian, otomatis hari libur kampus sekalipun, hari merah nasional sekalipun, akan tetap menjadi hari kerja untukku.
Aku tak akan menmepermasalahkan itu kalau aku tinggal bersama keluargaku.
Yang menjadi soal adalah, karena aku hanyalah anak kost yang masih sangat ingin sekali punya waktu berkumpul bersama keluargaku, di rumahku, tapi aku tak mendapatinya.


Aku tahu mungkin aku yang belum cukup dewasa menghadapi ketidaknyamanan ini.
Berulangkali aku bertanya: "Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Aku sungguh mencintai pekerjaan ini sebagai bagian dari hobiku, tapi berat rasanya harus tak punya waktu berkumpul bersama keluarga di usia labilku seperti ini"


Tanggal 29 Jui 2011
Pukul 09.51 WIB
Mamakku menghubungiku.
Menanyakan keadaanku.
Aku menjawab seadanya.

"...."
"...."
.............
"udah makan kau?"
"belum, mak e"
"kenapa belum"
"nggak ada uang", jawabku spontan
kontan mamakku langsung merepet, "udah! Kalau nggak ada uang ngapain ditahankan di situ? Pulang ke Kabanjahe! jangan pulak nggak makan jadinya, penyakit nanti datang! Berhenti aja kerja udah kalau gitu!"
dan aku pun menangis.
menangis dan menangis.

Aku menangis karena aku sangat dan semakin merindukan rumah bersama orang tua dan dua orang adikku. Aku merindukan posisiku sebagai anak di dalam rumah. Ku pikir, belum saatnya aku bekerja sekarang, mengorbankan waktuku habis tak ada untuk berkumpul bersama keluargaku.

Ini adalah hari libur kampus, dengan lama hampir tiga bulan. Harusnya aku sudah berada bersama rumahku dan menjalankan kewajibanku sebagai anak di rumah dan menerima hakku sebagai anak yakni mendapat perhatian dan kasih sayang langsung. Tapi? Tak bisa. Karena tak ada hari libur.

Aku merindukan waktu libur bersama keluargaku, rumahku, Tuhan.
Maafkan aku yang belum cukup dewasa menghadapi hidup..
Tapi aku bingung, Tuhan.
Sungguh.


Bukan akau tak mensyukuri kado yang Engkau hadiahkan untukku, Bapa.. Pekerjaanku yang sekarang sangat menakjubkan, aku sangat mencintainya..
Tapi, apakah aku salah ketika merindukan bisa berkumpul bersama orangtua dan adik-adikku?

Selasa, 28 Juni 2011

MEDAN UNDERCOVER edisi 8 April 2011 - DISC JOCKEY -


MEDAN UNDERCOVER
"Di sini hitam putihnya Medan terungkap"

www.991mostfm.com




MEDAN UNDERCOVER adalah satu program weekly di radio 99.1 MOST FM, yang pada awal mengudaranya, on air setiap hari Jumat pukul 22.00-24.00 WIB. Tapi terhitung bulan Juni 2011 kemarin, ada sedikit perubahan jam siar menjadi hari Kamis pukul 22.00-24.00 WIB. Program ini setiap minggunya mengangkat tema yang kontroversial untuk diperbincangkan. Baik itu tentang profesi, pekerjaan, atau juga life style yang kian banyak mengisi setiap sisi kota Medan yang metropolitan. Di mana ketika mendengarnya maka akan langsung timbul pro dan kontra dalam kalangan publik secara general.


Edisi 8 April 2011
DISC JOCKEY


Guest:
- DJ Zulfy
- DJ Friska



Dalam pandangan masyarakat awam, profesi sebagai DJ, secara umum dipandang negatif dikarenakan bekerja malam, diibaratkan seperti kelelawar yang berkeliaran di malam hari. Dalam pandangan masyarakat awam DJ dianggap hanya sekedar sosok yang memainkan musik. Sedangkan dalam kalangan anak muda zaman sekarang terutama para anak muda yang menyebut dirinya "Clubber atau Partygoers sejati" maka DJ justru menjadi seorang idola bagi mereka." Pro dan kontra. Itulah sikap dan pandangan publik. Oleh karena itu, dalam edisi kali ini MEDAN UNDERCOVER mencoba menelaah cerita lain di balik profesi sebagai DJ.

"Pekerjaan seorang DJ itu tergantung terhadap permintaan client yang ingin memakai jasa kita. Kalau mereka buat eventnya pagi atau siang hari, yaa kita mainnya di jam segitu, tapi kalau emang malam hari, kita mainnya malam", demikian jelas Zulfy yang merupakan salah satu resident DJ di kota Medan yang sudah menjalankan profesinya selama tiga tahun terhitung sejak tahun 2008.


Seorang Disc Jockey adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau musik yang telah direkam sebelumnya ke dalam bentuk rekaman suara dalam berbagai medium, misalnya piringan hitam, CD, atau file MP3.
Kegiatan deejaying atau DJing adalah memainkan seri rekaman-rekaman sampai memanipulasi rekaman-rekaman dengan menggunakan berbagai teknik seperti audio mixing, cueing, phrasing, cutting, scratching, dan beatmatching, atau sering juga mengacu pada membuat komposisi musik asli.

Ulasan MEDAN UNDERCOVER di edisi kali ini cenderung fokus kepada salah satu dari sekian banyak jenis DJ, yakni:
> DJ CLUB, yaitu seorang yang berprofesi sebagai DJ yang memainkan musik-musik ber-genre dance music atau lainnya dalam suatu crowd yang ramai dalam tempat in-door maupun out-door. Dan yang menjadi konsep dasar pekerjaannya hanya memutar musik yang enak dan menyambungnya dengan variasi tertentu sesuai keahlian.
Salah satu DJ club yang terkenal adalah David Mancuso (lahir pada tahun 1944), penggagas dari pesta bawah tanah New York City pertama dengan nama The Loft.


Disc Jockey dalam ukuran dunia malam adalah satu profesi yang stratanya paling tinggi dibandingkan dengan profesi lainnya yang digeluti dalam dunia malam.
DJ adalah satu profesi yang cukup menjanjikan apabila ditekuni. Berawal dari hobi mendengar atau memainkan musik, bisa mejadi pemicu untuk berprofesi sebagai seorang DJ. Melakukan hobi merupakan hal yang paling menyenangkan karena tak akan terasa beban sama sekali ketika menjalankannya, akan bertambah sempurna ketika hobi yang kita miliki ternyata menjadi sesuatu hal yang naik tingkatannya menjadi apa yang disebut dengan "hobi yang berbayar atau hobi yang menghasilkan". Demikian jugalah yang dirasakan oleh DJ Zulfy, salah satu guest MEDAN UNDERCOVER edisi 8 April 2011.

"Hobi yang menghasilkan", menghasilkan uang, menghasilkan kepuasan, menghasilkan kenalan dari crowd yang ada di club.
Dalam dunia DJ tak ada kode etik sama sekali tapi lebih kepada DJ idealis, yaitu DJ yang memainkan lagu-lagu yang belum banyak dikenal oleh orang dan DJ komersil, yaitu DJ yang selalu memainkan musik-musik yang dikenal oleh banyak orang dengan tujuan untuk menarik lebih banyak crowd.
Yang biasanya memainkan komersil adalah resident DJ di suatu club, sementara untuk event, biasanya lebih kepada idealis.

DJ Friska yang baru berumur 21 tahun, satu lagi guest MEDAN UNDERCOVER edisi 8 April 2011, seorang DJ Female yang sebelumnya sama sekali tak mengenal dunia DJ sampai akhirnya diperkenalkan oleh seorang temannya dan dilatih secara bertahap oleh temannya sendiri tentang bagaimana menjadi seorang DJ.

Menurut Friska, menjadi female DJ di tengah crowd yang pada umumnya adalah laki-laki apalagi seorang female DJ identik dengan pakaian sexy, memberinya sebuah tantangan untuk membatasi diri bukan justru sebagai hambatan.
"Aku pernah diusilin sama clubber waktu main di Aceh, tapi itu justru waktu aku pakai pakaian yang nggak sexy sama sekali. Waktu aku lagi serius nge-DJ, diusilin, tangan aku dipegang sampai kegeser gitu lagunya", demikian ungkap Friska mengungkapkan pengalamannya.


Selanjutnya, DJ Zulfy menyatakan bahwa knowledge tertentu sangat diperlukan oleh seorang DJ terutama yang bermain dalam jalur komersil, sudah sepatutnya mengetahui lagu-lagu apa yang tengah hits.
Banyak aliran dalam DJ, seperti genre funkot, biasanya dimainkan di diskotik (lagu-lagu Indonesia yang diremix ulang), R & B sampai genre house. Trance seperti yang dimainkan DJ Tiesto adalah salah satu genre yang paling populer di dunia tapi belum cukup membumi di Indonesia apabila dibandingkan dengan Progressive-House yang lebih populer, walaupun perbedaan antara keduanya tak cukup jauh.

Step awal untuk menjadi DJ adalah memiliki kemauan untuk belajar tentang musik. Kemudian dilanjut dengan belajar teori tentang DJ itu sendiri seperti apa, lalu dilanjutkan dengan pengenalan alat, tentang euipment apa yang akan digunakan. Setelah itu, mulai mempelajari proses mixing itu bagaimana, dan belajar mengenali jenis lagu apa yang akan dimixing sampai akhirnya mampu memproduksi lagu sendiri. Dan untuk akhirnya bisa perform, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk mempelajari step by step-nya.



Untuk urusan penampilan, DJ Zulfy mengakui tak ada kendala dalam mempersiapkan kostum, lebih menjurus kepada style casual. Berbeda halnya dengan DJ Friska yang justru merasa kesulitan mempersiapkan kostum sebelum nge-DJ.
"Ribet sih, tergantung permintaan dan eventnya juga. Kalau kayak di Aceh kemaren kan mereka mintanya agak tertutup, jadi nggak terlalu ribet. Kalau misalkan harus mobile, nggak enak juga kalau yang harus terlalu terbuka gitu pakaiannya. Tapi kalau misalkan maen di club, pakai yang sexy sih", jelas Friska.


Bagi yang berprofesi sebagai DJ, crowd sangat mempengaruhi mood mereka. Ketika crowd tampak tak merespon dengan cukup baik atau tampak kurang bersemangat, DJ pun akan bingung melanjutkan shownya seperti apa untuk bisa membuat crowd tampak meriah dan itu akan ikut menurunkun mood dari DJ itu sendiri.

DJ yang bekerja di club identik dengan alkohol. Tapi DJ Zulfy dan DJ Friska mempertegas bahwa seorang DJ tentunya harus mengontrol dirinya sendiri dalam hal mengkonsumsi alkohol untuk menghindari performa yang buruk dalam mixing lagu yang bisa jadi malah mengacaukan semuanya. Akan tetapi, Zulfy mengakui bahwa ada juga beberapa DJ yang harus minum atau mabuk dulu untuk mendapatkan moodnya dalam mixing lagu.

Beralih dari masalah alkohol, drugs dan sex juga pastinya sangat dekat dengan dunia malam, yang artinya juga sangat dekat dengan kehidupan seseorang yang berprofesi sebagai DJ. Akan tetapi, hal tersebut bukan lantas menandakan bahwa DJ secara keseluruhan kental dengan predikat yang identik dengan drugs atau sex, dan semacamnya.

Pada intinya, stereotype negatif publik tentang Disc Jockey, mungkin akan sulit dikikis. Stereotype yang berarti pandangan atau penilaian mengenai sifat-sifat dan watak pribadi suatu individu atau golongan lain yang bersifat subjektif , tidak tepat dan cenderung negatif karena tidak lengkapnya informasi yang didapatkan.
Tapi hak masyarakat untuk memberikan pandangannya apakah pro atau kontra menanggapinya.



by: Sepfiany Evalina Ginting