Selasa, 28 Juni 2011

MEDAN UNDERCOVER edisi 8 April 2011 - DISC JOCKEY -


MEDAN UNDERCOVER
"Di sini hitam putihnya Medan terungkap"

www.991mostfm.com




MEDAN UNDERCOVER adalah satu program weekly di radio 99.1 MOST FM, yang pada awal mengudaranya, on air setiap hari Jumat pukul 22.00-24.00 WIB. Tapi terhitung bulan Juni 2011 kemarin, ada sedikit perubahan jam siar menjadi hari Kamis pukul 22.00-24.00 WIB. Program ini setiap minggunya mengangkat tema yang kontroversial untuk diperbincangkan. Baik itu tentang profesi, pekerjaan, atau juga life style yang kian banyak mengisi setiap sisi kota Medan yang metropolitan. Di mana ketika mendengarnya maka akan langsung timbul pro dan kontra dalam kalangan publik secara general.


Edisi 8 April 2011
DISC JOCKEY


Guest:
- DJ Zulfy
- DJ Friska



Dalam pandangan masyarakat awam, profesi sebagai DJ, secara umum dipandang negatif dikarenakan bekerja malam, diibaratkan seperti kelelawar yang berkeliaran di malam hari. Dalam pandangan masyarakat awam DJ dianggap hanya sekedar sosok yang memainkan musik. Sedangkan dalam kalangan anak muda zaman sekarang terutama para anak muda yang menyebut dirinya "Clubber atau Partygoers sejati" maka DJ justru menjadi seorang idola bagi mereka." Pro dan kontra. Itulah sikap dan pandangan publik. Oleh karena itu, dalam edisi kali ini MEDAN UNDERCOVER mencoba menelaah cerita lain di balik profesi sebagai DJ.

"Pekerjaan seorang DJ itu tergantung terhadap permintaan client yang ingin memakai jasa kita. Kalau mereka buat eventnya pagi atau siang hari, yaa kita mainnya di jam segitu, tapi kalau emang malam hari, kita mainnya malam", demikian jelas Zulfy yang merupakan salah satu resident DJ di kota Medan yang sudah menjalankan profesinya selama tiga tahun terhitung sejak tahun 2008.


Seorang Disc Jockey adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau musik yang telah direkam sebelumnya ke dalam bentuk rekaman suara dalam berbagai medium, misalnya piringan hitam, CD, atau file MP3.
Kegiatan deejaying atau DJing adalah memainkan seri rekaman-rekaman sampai memanipulasi rekaman-rekaman dengan menggunakan berbagai teknik seperti audio mixing, cueing, phrasing, cutting, scratching, dan beatmatching, atau sering juga mengacu pada membuat komposisi musik asli.

Ulasan MEDAN UNDERCOVER di edisi kali ini cenderung fokus kepada salah satu dari sekian banyak jenis DJ, yakni:
> DJ CLUB, yaitu seorang yang berprofesi sebagai DJ yang memainkan musik-musik ber-genre dance music atau lainnya dalam suatu crowd yang ramai dalam tempat in-door maupun out-door. Dan yang menjadi konsep dasar pekerjaannya hanya memutar musik yang enak dan menyambungnya dengan variasi tertentu sesuai keahlian.
Salah satu DJ club yang terkenal adalah David Mancuso (lahir pada tahun 1944), penggagas dari pesta bawah tanah New York City pertama dengan nama The Loft.


Disc Jockey dalam ukuran dunia malam adalah satu profesi yang stratanya paling tinggi dibandingkan dengan profesi lainnya yang digeluti dalam dunia malam.
DJ adalah satu profesi yang cukup menjanjikan apabila ditekuni. Berawal dari hobi mendengar atau memainkan musik, bisa mejadi pemicu untuk berprofesi sebagai seorang DJ. Melakukan hobi merupakan hal yang paling menyenangkan karena tak akan terasa beban sama sekali ketika menjalankannya, akan bertambah sempurna ketika hobi yang kita miliki ternyata menjadi sesuatu hal yang naik tingkatannya menjadi apa yang disebut dengan "hobi yang berbayar atau hobi yang menghasilkan". Demikian jugalah yang dirasakan oleh DJ Zulfy, salah satu guest MEDAN UNDERCOVER edisi 8 April 2011.

"Hobi yang menghasilkan", menghasilkan uang, menghasilkan kepuasan, menghasilkan kenalan dari crowd yang ada di club.
Dalam dunia DJ tak ada kode etik sama sekali tapi lebih kepada DJ idealis, yaitu DJ yang memainkan lagu-lagu yang belum banyak dikenal oleh orang dan DJ komersil, yaitu DJ yang selalu memainkan musik-musik yang dikenal oleh banyak orang dengan tujuan untuk menarik lebih banyak crowd.
Yang biasanya memainkan komersil adalah resident DJ di suatu club, sementara untuk event, biasanya lebih kepada idealis.

DJ Friska yang baru berumur 21 tahun, satu lagi guest MEDAN UNDERCOVER edisi 8 April 2011, seorang DJ Female yang sebelumnya sama sekali tak mengenal dunia DJ sampai akhirnya diperkenalkan oleh seorang temannya dan dilatih secara bertahap oleh temannya sendiri tentang bagaimana menjadi seorang DJ.

Menurut Friska, menjadi female DJ di tengah crowd yang pada umumnya adalah laki-laki apalagi seorang female DJ identik dengan pakaian sexy, memberinya sebuah tantangan untuk membatasi diri bukan justru sebagai hambatan.
"Aku pernah diusilin sama clubber waktu main di Aceh, tapi itu justru waktu aku pakai pakaian yang nggak sexy sama sekali. Waktu aku lagi serius nge-DJ, diusilin, tangan aku dipegang sampai kegeser gitu lagunya", demikian ungkap Friska mengungkapkan pengalamannya.


Selanjutnya, DJ Zulfy menyatakan bahwa knowledge tertentu sangat diperlukan oleh seorang DJ terutama yang bermain dalam jalur komersil, sudah sepatutnya mengetahui lagu-lagu apa yang tengah hits.
Banyak aliran dalam DJ, seperti genre funkot, biasanya dimainkan di diskotik (lagu-lagu Indonesia yang diremix ulang), R & B sampai genre house. Trance seperti yang dimainkan DJ Tiesto adalah salah satu genre yang paling populer di dunia tapi belum cukup membumi di Indonesia apabila dibandingkan dengan Progressive-House yang lebih populer, walaupun perbedaan antara keduanya tak cukup jauh.

Step awal untuk menjadi DJ adalah memiliki kemauan untuk belajar tentang musik. Kemudian dilanjut dengan belajar teori tentang DJ itu sendiri seperti apa, lalu dilanjutkan dengan pengenalan alat, tentang euipment apa yang akan digunakan. Setelah itu, mulai mempelajari proses mixing itu bagaimana, dan belajar mengenali jenis lagu apa yang akan dimixing sampai akhirnya mampu memproduksi lagu sendiri. Dan untuk akhirnya bisa perform, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk mempelajari step by step-nya.



Untuk urusan penampilan, DJ Zulfy mengakui tak ada kendala dalam mempersiapkan kostum, lebih menjurus kepada style casual. Berbeda halnya dengan DJ Friska yang justru merasa kesulitan mempersiapkan kostum sebelum nge-DJ.
"Ribet sih, tergantung permintaan dan eventnya juga. Kalau kayak di Aceh kemaren kan mereka mintanya agak tertutup, jadi nggak terlalu ribet. Kalau misalkan harus mobile, nggak enak juga kalau yang harus terlalu terbuka gitu pakaiannya. Tapi kalau misalkan maen di club, pakai yang sexy sih", jelas Friska.


Bagi yang berprofesi sebagai DJ, crowd sangat mempengaruhi mood mereka. Ketika crowd tampak tak merespon dengan cukup baik atau tampak kurang bersemangat, DJ pun akan bingung melanjutkan shownya seperti apa untuk bisa membuat crowd tampak meriah dan itu akan ikut menurunkun mood dari DJ itu sendiri.

DJ yang bekerja di club identik dengan alkohol. Tapi DJ Zulfy dan DJ Friska mempertegas bahwa seorang DJ tentunya harus mengontrol dirinya sendiri dalam hal mengkonsumsi alkohol untuk menghindari performa yang buruk dalam mixing lagu yang bisa jadi malah mengacaukan semuanya. Akan tetapi, Zulfy mengakui bahwa ada juga beberapa DJ yang harus minum atau mabuk dulu untuk mendapatkan moodnya dalam mixing lagu.

Beralih dari masalah alkohol, drugs dan sex juga pastinya sangat dekat dengan dunia malam, yang artinya juga sangat dekat dengan kehidupan seseorang yang berprofesi sebagai DJ. Akan tetapi, hal tersebut bukan lantas menandakan bahwa DJ secara keseluruhan kental dengan predikat yang identik dengan drugs atau sex, dan semacamnya.

Pada intinya, stereotype negatif publik tentang Disc Jockey, mungkin akan sulit dikikis. Stereotype yang berarti pandangan atau penilaian mengenai sifat-sifat dan watak pribadi suatu individu atau golongan lain yang bersifat subjektif , tidak tepat dan cenderung negatif karena tidak lengkapnya informasi yang didapatkan.
Tapi hak masyarakat untuk memberikan pandangannya apakah pro atau kontra menanggapinya.



by: Sepfiany Evalina Ginting

Tidak ada komentar:

Posting Komentar